Jumat, 25 September 2015

Pubersitas Desain Pembelajaran Kreatif di SMK Negeri 8 Semarang



Best Practice ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar pada mata pelajaran produktif multimedia di SMK Negeri 8 Semarang yang rendah. Salah satu solusinya adalah menerapkan pembelajaran yang inovatif, yaitu Pubersitas. Permasalahannya adalah (1) bagaimana penerapan Pubersitas dalam meningkatkan prestasi belajar di SMK Negeri 8 Semarang?, dan (2) bagaimana hasil dan dampak dari penerapan Pubersitas di SMK Negeri 8 Semarang?.
Penerapan Pubersitas dilakukan dengan empat langkah yaitu (1) penguatan kompetensi, (2) penggunaan buku pintar pelajar, (3) pelaksanaan kompetisi dan (4) pengembangan komunitas berbagi. Hasil yang dicapai antara lain (1) mampu meningkatkan kemampuan atau kompetensi siswa dalam penguasaan materi pembelajaran produktif, (2) aktifitas belajar siswa terkontrol dan bermanfaat bagi orang tua untuk memantau perkembangan prestasi belajar anaknya,                        (3) menghasilkan website  sekolah di Kota Semarang dan sekitarnya. Pelaksanaan Pubersitas di SMK Negeri 8 Semarang memberikan dampak antara lain (1) mampu menghasilkan juara di berbagai lomba antar sekolah, (2)  mampu menginspirasi teman-teman guru untuk menerapkan pembelajaran inovatif,  (3) mampu meningkatkan pencitraan sekolah.
Kendala yang dihadapi antara lain (1) masih ada peserta didik yang memiliki disiplin belajar yang rendah dalam pengisian buku pintar pelajar, (2) Jumlah jam mengajar rata-rata di atas 25 jam sehingga sulit untuk berinovasi, (3) Kapasitas bandwich internet yang kurang besar dan (4) Timing project yang tidak selalu tepat waktu.
Pubersitas  ini telah  terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi dan karakter peserta didik. Disain pembelajaran ini dapat dicontoh oleh guru lain. Contoh penerapan Pubersitas untuk mata pelajaran IPA dengan materi cara memisahkan campuran dapat dilakukan guru IPA dengan membuat video pembelajaran cara menjernihkan air, membuat buku pintar pelajar untuk mengontrol belajar siswa dan memberikan proyek penjernihan air di sekolah atau masyarakat yang membutuhkan air bersih.
Selanjutnya, dari best practice ini penulis memberikan saran: (1)  guru harus selalu melakukan inovasi pembelajaran, (2) kepala sekolah harus memfasilitasi guru dalam dalam menciptakan inovasi pembelajaran, (3) kerjasama pembuatan website dengan sekolah, dan kepada Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah untuk mendukung program pembuatan website sekolah dalam bentuk penyediaan hosting dan domain untuk jangka waktu lama.

0 komentar:

Posting Komentar